TB Care Aisyiyah Perkuat Pendampingan Pasien TB-RO dengan Pelatihan Pendidik Sebaya Bagi OMP
MAKASSAR- Pada tanggal 8 sampai 10 November 2020, Community TBC Care Aisyiyah menggelar kegiatan peer educator training atau pelatihan pendidik sebaya untuk Organisasi Mantan Pasien (OMP) tuberkulosis di Sulawesi Selatan, yakni Daeng TB dan Kareba Baji. Pelatihan ini dilaksanakan di Hotel Pesonna Makassar dengan menerapkan protokol kesehatan. Fasilitator Kegiatan, Kasri Riswadi mengungkapkan latar belakang kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan peserta pendidik OMP dalam proses pendampingan dan motivasi kepada pasien TBC Resistan Obat (TBC RO) yang sedang menjalani pengobatan.
"Kegiatan diikuti 23 peserta dari unsur mantan pasien TBC dari Daeng TB dan Kareba Baji,"
pungkasnya.
Ia melanjutkan bahwa pendampingan bagi pasien TBC RO menjadi sangat penting karena beban pasien TBC yang besar, berupa waktu berobat dan juga efek samping obat.
"Belum lagi secara beban TBC, Indonesia kini telah berada pada urutan kedua dunia dengan total kasus 562.049, di mana 11.496 diantaranya merupakan kasus TBC kebal obat," jelasnya.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, Indonesia dengan estimasi jumlah kasus TBC tertinggi kedua dunia yaitu 845.000 kasus. Namun dari 24.000 kasus TBC RO, baru 5.531 orang yang memulai pengobatan lini kedua sedangkan 12.537 kasus lainnya belum ditemukan atau belum memeriksakan dirinya ke pelayanan kesehatan. TBC RO merupakan kasus dimana bakteri TBC telah kebal terhadap obat yang digunakan untuk mengobati TBC. kondisi ini menunjukkan bahwa obat anti TBC (OAT) yang biasanya diberikan pada pasien TBC tidak lagi dapat membunuh bakteri TBC sehingga disebut TBC Kebal Obat atau Resistan Obat (TBC RO).
Apabila bakteri pada pasien TBC telah mengalami resistansi, maka proses pengobatan yang dijalani akan lebih panjang, obatnya semakin bervariasi sehingga efek samping obatnya pun bermacam-macam pula. Maka dari itu, Ketua Kareba Baji, Vicky Panloli menambahkan bahwa peran pendidik sebaya dalam upaya dukungan psikososial pasien TBC sangat membantu pasien dalam memulai pengobatan dan kepatuhan minum obat.
"Sebagai OMP tentu pendekatan kita dalam pendampingan adalah kepedulian atas apa yang pernah kami alami dan dilewati. Kita punya latar belakang yang sama serta telah melewati hal tersebut," tutur Vicky. (rls)
Hal ini menjadi penting dimana peran pendidik sebaya terutama dari OMP yang telah memiliki pengalaman sebelumnya dalam proses pasien menjalani pengobatan sehingga pasien dapat menyelesaikan pengobatannya sampai tuntas. Perlu juga digarisbawahi bahwa peran pendidik sebaya ini tidak hanya memperhatikan dalam segi pengobatan pasien saja namun juga dalam mendukung kondisi psikososial pasien. Mengajak keluarga atau orang terdekat pasien untuk menyemangati pasien dalam menjalani pengobatan. Karena keseimbangan fisik dan psikososial juga merupakan kunci kesembuhan bagi pasien TBC. Dengan adanya pelatihan pendidik sebaya ini diharapkan peserta pendidik dapat meningkatkan motivasi pasien TBC RO kesembuhan dengan pendampingan pengobatan serta perhatian pada psikososial pasien sehingga akan semakin banyak pasien yang mencapai kesembuhan.
Tentang TBC Care Aisyiyah
‘Aisyiyah adalah organisasi perempuan Muslim yang peduli terhadap isu-isu sosial dan keagamaan yang didirikan pada tanggal 19 Mei 1917. ‘Aisyiyah merupakan organisasi otonom khusus Muhammadiyah, sebagai sarana bagi perempuan Muhammadiyah untuk berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat sejahtera yang sesuai dengan ajaran Islam. Pada ronde tahun 2018-2020 yang disebut dengan New Implementation Period (NIP), ‘Aisyiyah terpilih menjadi mitra GFATM sebagai PR. Program diberi nama Community TBC Care ‘Aisyiyah. Periode ini bertujuan mengintensifkan program dan mengefisienkan dana bagi penanggulangan TBC melalui penemuan kasus secara aktif.
Comentarios