STPI Menyayangkan Pernyataan Donald Trump, Terkait Akan Setop Pasokan Obat TBC Untuk Negara Miskin : “Ini Akan Menggagalkan Upaya Eliminasi TBC Pada 2030”
Jakarta, 30 Januari 2025 - Stop TB Partnership Indonesia (STPI) menyayangkan pernyataan Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump yang berencana akan menghentikan pasokan obat HIV, Malaria dan TBC untuk negara miskin di seluruh dunia. Langkah ini adalah bagian dari pembekuan yang lebih luas terhadap bantuan dan pendanaan AS yang diberlakukan sejak Trump mulai menjabat pada 20 Januari 2025.
Sebagai informasi, USAID bertugas membantu negara-negara miskin di seluruh dunia melalui berbagai program pembangunan, ekonomi, dan kemanusiaan, para kontraktor dan mitra yang bekerja dengan USAID mulai menerima memo untuk segera menghentikan pekerjaan mereka. Salah satu memo tersebut ditujukan kepada Chemonics, perusahaan konsultan besar di AS yang bekerja sama dengan USAID dalam penyediaan obat-obatan untuk berbagai kondisi di seluruh dunia.
dr Nurul Luntungan, Ketua Yayasan STPI menyayangkan hal tersebut, menurutnya ini berdampak negatif pada perjuangan kemanusiaan untuk kesehatan di seluruh dunia, “Hal ini sangat disayangkan, keputusan yang sangat besar dampaknya pada kehidupan manusia dan memiliki dampak risiko penyebaran penyakit secara global. Kebijakan yang sepertinya merupakan keputusan politis untuk menunjukkan kekuasaan. Kalaupun mereka ingin melihat efisiensi, harusnya bisa dilakukan dengan melakukan langkah bertahap dengan upaya mitigasi risiko”, ujar Nurul.
Keputusan yang mengejutkan dari Presiden Donald Trump, bisa memberikan efek buruk baik dalam penanggulangan TBC, dr Henry Diatmo, Direktur Eksekutif STPI menyebutkan “PBB dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan tujuan ambisius untuk mengeliminasi TBC pada tahun 2030 sebagai bagian dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Penghentian pendanaan dan akses obat-obatan yang vital untuk pengobatan TBC akan merusak strategi bahkan menggagalkan eliminasi global ini. Jika kebijakan ini terus dilanjutkan, tidak hanya kita gagal mengakhiri pandemi TBC, tetapi juga akan menghambat pencapaian kemajuan dalam hal kesejahteraan global”, tutur Henry.
Saat ini Indonesia sudah menjadi negara dengan beban TBC tertinggi ke 2 di dunia, Pemerintah Indonesia sudah memasukan isu TBC ke dalam isu prioritas pemerintahan Presiden Prabowo 2024-2029, dengan adanya pernyataan Presiden Trump tentu ini akan menjadi langkah mundur dalam penanggulangan TBC, seperti yang diungkapkan dr Henry Diatmo “selama ini semua pihak terus berupaya bersama, namun dengan adanya narasi seperti yang disampaikan Donald Trump, ini menjadi langkah mundur, ibaratnya tiba - tiba kita mendapatkan sabotase dalam upaya penanggulangan TBC”.
dr Nurul luntungan juga berharap, agar kedepannya semua pihak tidak membuat keputusan instan yang bisa melunturkan nilai kemanusiaan “bantuan - bantuan yang sifatnya kemanusiaan, harusnya memiliki analisis kebijakan yang bijak, apalagi terhadap isu kesehatan yang menyangkut nyawa manusia seperti TBC, kedepannya semoga penerima manfaat, masih bisa memiliki kesempatan untuk mendapatkan akses yang layak, termasuk obat-obatan, karena hal inilah yang akan menyelamatkan jiwa mereka, bukan hanya mereka atau negara - negara kecil yang akan terdampak jika akses layanan dihentikan, tetapi Amerika Pun juga akan mendapatkan dampak buruk, karena rantai penyebaran TBC yang hampir putus, seperti tersambung kembali” tutup Nurul.
Informasi lebih lanjut silahkan menghubungi :
Stop TB Partnership Indonesia (STPI)
Jihan Fadilah Faiz
Comentários