Peluncuran: Rencana Global untuk Mengakhiri TBC 2023-2030
Pada 6 Juli 2022, Stop TB Partnership meluncurkan Rencana Global untuk Mengakhiri TBC tahun 2023-2030. Rencana global tersebut lebih memprioritaskan aksi dan estimasi kebutuhan dana yang dibutuhkan untuk mengakhiri TBC sebagai ancaman dunia pada 2030. Hal tersebut dirancang agar mulai dari sekarang hingga 2030 investasi dunia harus mencapai US$250 juta untuk menyelamatkan jutaan nyawa lewat deteksi dini dan pengobatan pada 50 juta Orang dengan TBC, mengembangkan, mengizinkan dan mendistribusikan vaksin TBC paru serta mengupayakan agar program TBC tidak gagal akibat dari pandemi COVID-19 dan perang Ukraina.
Total dana yang dibutuhkan agar dapat mendukung Rencana Global untuk Mengakhiri TBC 2030 adalah setiap orang perlu menyumbangkan US$4 per tahun untuk investasi selama 8 tahun ke depan. Jumlah investasi yang dihasilkan untuk negara maju yaitu setiap US$1 akan menghasilkan investasi sebanyak US$40, sementara setiap US$1 akan berjumlah US$59 di negara berkembang. Sebaliknya, jika status quo dipertahankan, TBC diperkirakan akan terus membunuh 4.000-5.000 orang setiap hari dengan 43 juta orang yang akan tertular TBC dan dapat menimbulkan kecacatan maupun kerugian, sehingga akan mengakibatkan kerugian ekonomi global sebesar US$ 1 triliun.
“Pandemi COVID-19 memberikan peringatan pada kita semua bahwa kita tidak bisa mengabaikan suatu penyakit hanya karena penyakit itu telah diindikasikan kepada bagian miskin didunia” ujar dr. Paula Fujiwara - Penanggung jawab pengembangan Rencana Global. Selain itu, beliau juga menyampaikan bahwa karena perhatian kita telah teralih pada COVID-19, ditambah tidak adanya komitmen kita terhadap pendanaan TBC, namun kita masih tetap bisa memperoleh kembali kendali dan komitmen kita untuk mengakhiri TBC tahun 2030 selama kita masih ada kemauan politik dari sekarang.
Pada Rencana Global yang dibuat telah memetakan bagaimana strategi untuk mengakhiri TBC sebagai tantangan masyarakat pada tahun 2030, tahun dimana petinggi di tingkat global berkomitmen untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) yang ke-3 yaitu “memastikan hidup sehat dan mempromosikan kesejahteraan untuk semua” dengan salah satunya yaitu mengakhiri epidemi TBC. Tujuan ini adalah fokus dari Pertemuan Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHLM) tahun 2018 tentang TBC, dimana negara-negara anggota telah berkomitmen yang saat ini tidak dapat terpenuhi oleh dunia, terutama karena pandemi COVID-19 yang mengakibatkan mundurnya respon global terhadap TBC.
“Tanggapan dunia terhadap pandemi COVID-19 adalah dengan mengerahkan uang dan sumber daya untuk mengembangkan alat diagnosis, perawatan dan vaksin yang sangat cepat pembuatannya” dr. Lucica Ditiu - Direktur Eksekutif Stop TB Partnership. “TBC menyerang 10 juta orang setiap tahunnya dan merenggut satu setengah juta jiwa, namun tanggapan dunia biasa saja. Padahal TBC adalah penyakit menular lewat udara yang sama seperti COVID-19, namun tetap diabaikan, sehingga hal tersebut merupakan kepentingan kita semua untuk mengakhiri TBC” ujarnya.
Rencana Global menyoroti kebutuhan berinvestasi dalam vaksin TBC baru, mengesahkannya pada tahun 2025 dan memastikan bahwa sumber daya tersedia sehingga dapat menjangkau orang dewasa dan remaja di negara-negara TBC yang paling banyak. Satu-satunya vaksin TBC yang tersedia saat ini adalah vaksin BCG yang telah disetujui lebih dari satu abad lalu dan memiliki dampak yang sangat terbatas dalam mencegah penyakit.
Antara 2023 dan 2030, Rencana Global memetakan sebanyak US$249,98 miliar, yang diverifikasi oleh anggaran pemerintah, donor eksternal, development bank, sektor swasta, asuransi kesehatan sosial, filantropi, dan sumber pembiayaan inovatif. Dari jumlah tersebut, US$157,2 miliar adalah untuk pencegahan dan perawatan TBC, US$52,6 miliar untuk vaksinasi setelah vaksin baru tersedia, dan tambahan US$40,18 miliar untuk mempercepat pengembangan obat-obatan TBC baru, rejimen pengobatan dan diagnostik.
Kebutuhan pendanaan yang dirinci dalam Rencana Global sangat penting untuk mendapatkan kembali kemajuan yang hilang akibat COVID-19 dan mempercepat kemajuan dalam mengakhiri TBC. Laporan sebelumnya dari Stop TB Partnership mencatat bahwa COVID-19 telah merugikan dunia selama 12 tahun progres untuk melawan TBC. Akibatnya, langkah-langkah aksi dalam Rencana Global akan mempercepat penelitian dan pengembangan, meningkatkan akses ke alat-alat modern dan menutupi kekurangan pendanaan TBC selama bertahun-tahun. Kebutuhan pendanaan tambahan juga diuraikan untuk layanan tingkat masyarakat, upaya untuk melindungi hak-hak orang dengan TBC dan dukungan untuk pendekatan yang bebas stigma dan responsif gender untuk perawatan dan pencegahan TB.
Webinar Global Plan to End TB 2030 Selengkapnya
Commenti