top of page
Single Post: Blog_Single_Post_Widget

Anggota FSTPI Dorong Pelibatan Kaum Muda Dalam Eliminasi Tuberkulosis di Indonesia



Peran kaum muda dalam eliminasi Tuberkulosis dinilai penting, hal ini berkaitan dengan Indonesia merupakan negara dengan beban Tuberkulosis (TBC) tertinggi ketiga di dunia. Diestimasikan terdapat 824.000 kasus TBC baru setiap tahunnya dengan angka kematian mencapai 93.000 kasus atau setara dengan 11 kematian/jam. WHO juga mencatat bahwa kelompok dengan rentang usia 15-34 tahun merupakan kelompok yang paling terdampak, dengan sebaran paling banyak pada negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.


Laporan Riskesdas tahun 2018 mengemukakan bahwa 75% pasien TBC di Indonesia adalah kelompok usia produktif, 15-54 tahun. Pada tahun 2020, Profil Kesehatan Indonesia kembali melaporkan bahwa proporsi kasus TBC pada kelompok usia 15-34 mencapai angka yang signifikan yaitu 33,5 %. Dengan komposisi penduduk Indonesia saat ini yang menempatkan generasi Z (usia 9-23 tahun) dan generasi Milenial (usia 24-39 tahun) sebagai dua kelompok terbesar di Indonesia (Sensus Penduduk,2020), maka pola penyebaran TBC tersebut merupakan ancaman bagi modal sosial dan ekonomi Indonesia saat ini maupun di masa yang akan datang.


Pada tahun 2019, WHO meluncurkan inisiatif khusus bertajuk 1+1- yang bertujuan untuk memobilisasi sumber daya kaum muda dalam mengakhiri TBC secara global. Inisiatif ini kemudian diikuti oleh penyelenggaraan Global Youth Town to End TB yang merupakan wadah konsolidasi bagi kaum muda dari berbagai negara untuk berkomitmen dan melakukan aksi nyata guna mempercepat eliminasi TBC. Deklarasi ini juga selaras dengan kontribusi yang diharapkan dari kaum muda untuk mencapai target yang ditetapkan dalam Pertemuan Tingkat Tinggi PBB terkait TBC tahun 2018, End TB Strategy WHO dan agenda untuk pembangunan berkelanjutan 2030. Di Indonesia, pelibatan kaum muda telah diamanatkan kedalam Strategi Nasional Pengendalian TBC 2020-2024. Kaum muda dianggap memiliki peran yang esensial untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait upaya pencegahan penyakit TBC di Indonesia.


Melihat antusiasme akan pelibatan kaum muda dalam pencegahan dan pengendalian TBC, pada tahun 2019, beberapa kaum muda peduli tuberkulosis membentuk kelompok IMUT (Indonesia Muda untuk Tuberkulosis) untuk mengakselarasi kontribusi kaum muda yang bermakna. Organisasi ini diisi oleh sekelompok kaum muda dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman yang kuat dalam pembangunan kesehatan, khususnya TBC dan merupakan anggota aktif dari Forum Stop TB Partnership Indonesia (FSTPI).


Indonesia Muda untuk Tuberkulosis (IMUT), organisasi sejak 2019 telah berperan untuk melawan stigma TBC di kalangan anak muda serta melakukan banyak kegiatan sosialisasi tentang tuberkulosis melalui diskusi dengan komunitas kaum muda lainnya dan kelompok pencari suaka (refugee) secara daring selama 2019-2021. Selain itu, IMUT telah menginisiasi kegiatan pelibatan seniman muda untuk membuat karya seni dari pengalaman penyintas TBC yang terhimpun dalam Yayasan Pejuang Tangguh/PETA di Jakarta pada tahun 2020.


Forum STPI kini mengadakan diskusi bulanan yang diadakan setiap akhir bulan, pengisi acara berasal dari anggota FSTPI yang terdiri dari 120 organisasi, profesi, swasta hingga individual yang tertarik dalam mengetahui lebih dalam perihal tuberculosis dan upaya untuk mengeliminasinya.


Memulai tahun 2022, Forum Stop TB Partnership Indonesia (FSTPI) kembali mengadakan pertemuan bulanan yang dilaksanakan pada 24 Februari 2022 lalu. Pertemuan kali mengangkat tema mengenai “Peran Kaum Muda dalam Eliminasi Tuberkulosis di Indonesia”. Tema ini menjadi penting mengingat berdasarkan catatan WHO, kelompok dengan rentang usia 15-34 tahun merupakan kelompok yang paling terdampak akan penyakit TBC, dengan sebaran paling banyak pada negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Sejalan dengan penemuan tersebut, pada tahun 2020, Profil Kesehatan Indonesia melaporkan bahwa proporsi kasus TBC pada kelompok usia 15-34 mencapai angka yang signifikan yaitu 33,5 %. Selain itu, pelibatan kaum muda guna peningkatan kesadaran masyarakat dalam pencegahan TBC telah dituangkan kedalam Strategi Nasional Pengendalian TBC 2020-2024.


Guna membahas topik tersebut, FSTPI menghadirkan pembicara yang merupakan perwakilan dari Indonesia Muda Untuk Tuberkulosis atau IMUT. Organisasi yang berdiri pada tahun 2019 ini, merupakan organisasi berbasis kaum muda yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi yang bermakna dari kaum muda dalam isu TBC. Organisasi ini berupaya berperan untuk mendukung inisiatif khusus dari WHO bertajuk 1+1- yang bertujuan untuk memobilisasi sumber daya kaum muda dalam mengakhiri TBC secara global.


Dalam pertemuan yang diselenggarakan secara daring ini, sejumlah organisasi anggota lainnya turut hadir guna mendengarkan paparan, berdiskusi, berkoordinasi, dan membuka peluang kolaborasi terkait topik yang diangkat. Organisasi tersebut terdiri dari Johnson and Johnson Indonesia, USAID Indonesia , JIP , PPNI ,Global TB Caucus ,PB IBI ,PERDHAKI, Inisiatif Lampung sehat, Yamali TB Sulsel, Yasifa Garut ,WHO Indonesia, dan LKNU.


Sejalan dengan tujuan pertemuan bulanan FSTPI yaitu memaparkan kegiatan anggota, dalam paparan yang dibawakan, IMUT menjelaskan secara detail mengenai strategi dan kegiatan yang telah dijalankan dan target sasaran kegiatan tersebut. Sebagai organisasi yang mengemban misi meningkatkan kesadaran kelompok muda melalui strategi komunikasi digital, IMUT telah dan masih secara aktif melakukan promosi kesehatan kepada kaum muda melalui media digital. IMUT juga memaparkan bahwa misinformasi terkait TBC masih sering terjadi di kalangan kaum muda, hal ini tentunya dapat menebalkan stigma terhadap penderita TBC, sehingga kampanye harus terus digalakkan dengan memperhatikan media yang digunakan dan entitas yang dapat dirangkul guna menjangkau kelompok muda. Selain itu, IMUT tengah fokus dalam menjalankan upaya pencegahan dan penanggulangan TBC pada kelompok pengungsi yang juga merupakan kelompok yang rentan akan penyakit ini.


Pada sesi diskusi, beberapa pertanyaan dilontarkan dari peserta pertemuan, termasuk bagaimana cara berkolaborasi dengan IMUT untuk meningkatkan pelibatan kaum muda di daerah. IMUT terbuka untuk menjalin diskusi dengan organisasi lain, untuk membangun diskusi ataupun kolaborasi tersebut, IMUT menyampaikan dapat dihubungi melalui media sosial organisasi yang telah dipaparkan.


Media sosial IMUT

IG : @mudauntuktbc.id

Twitter : @MudaUntukTBC

Facebook : Indonesia Muda Untuk TB


113 tampilan0 komentar

Comments


Artikel Lainnya

Artikel Terbaru

bottom of page