Perjuangan Para Mantan Pasien Menerjang Tuberkulosis
Setelah berhasil dalam perjuangannya sembuh dari TBC resisten obat (TBC RO), Dewi Wulan menginisiasi Yayasan Terus Berjuang (TERJANG) dengan dukungan dari KNCV Indonesia dan Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung (RSHS) pada 18 Desember 2013. Penyakit Tuberkulosis Resisten Obat (TBC-RO) merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang kebal terhadap Obat Anti TBC.
Bagi Dewi, wadah organisasi pasien TBC penting untuk membantu sesama pasien dengan saling berbagi pengalaman atau keluh kesahnya terkait efek samping dalam menjalani pengobatan. Ia menilai kebutuhan teman-teman pasien yang sebenarnya tidak hanya dalam segi materi saja tetapi juga dukungan moral.
Yayasan TERJANG didirikan dengan visi menjadi organisasi yang kompeten dalam mendukung tercapainya Jawa Barat bebas TBC. Utamnya, kegiatan TERJANG adalah memberikan pendampingan dan dukungan kepada pasien TBC serta pelacakan pasien mangkir minum obat. Upaya-upaya tersebut diharapkan dapat mengendalikan bahkan menurunkan angka putus pengobatan.
Yayasan ini sempat dipercayai oleh KNCV untuk melatih beberapa kader Puskesmas di wilayah Kota Bandung, Kabupaten Bogor dan Kota Cirebon. Saat ini anggota Yayasan TERJANG sejumlah 32 orang yang tersebar di wilayah Bandung Raya dan Kabupaten Bogor dengan pengurus inti sejumlah 3 orang yang terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara. Anggota TERJANG terdiri dari pasien TBC yang sudah melewati tahap konversi atau sembuh dari TBC RO sehingga dapat membantu teman-teman pasien yang sedang berjuang di tahap awal.
Upaya swadaya TERJANG tercermin dalam giat organisasi pasien ini dalam melakukan beberapa penggalangan dana untuk disalurkan kepada pasien TBC RO dalam bentuk pemberian nutrisi (i.e. susu, telur/sembako). TERJANG berkesempatan berpartisipasi dalam Charity Run bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Bandung pada acara Hari TBC Sedunia di tahun 2018.
Wanita yang dikenal sebagai Teh Dewi ini menceritakan hasil dari kerajinan tangan buatan pasien TBC RO yang dijual oleh TERJANG diberikan kepada sesama pasien dalam bentuk pemberian nutrisi. Selain itu, TERJANG juga mengisi booth di kegiatan workshop dokter di RSHS, dan bekerja sama dengan kitabisa.com.
Di booth TERJANG, pengunjung dapat membeli paket nutrisi untuk pasien dampingan pendidik sebaya. Si pengunjung mendapat kerajinan tangan buatan pasien sedangkan paket nutrisinya disalurkan kepada pasien yang membutuhkan. Selain untuk menarik perhatian donatur, penjualan kerajinan tangan paket nutrisi tersebut juga membantu pasien agar tetap produktif semasa pengobatan. Yayasan TERJANG berharap untuk bisa bekerjasama dengan Dinas UMKM dan perusahaan swasta melakukan pelatihan-pelatihan keterampilan untuk pasien TBC agar tetap memiliki sumber pendapatan.
Untuk pendampingan dan pengawasan pasien mangkir, Yayasan TERJANG melakukan pertemuan rutin sebulan sekali di RSHS dan sampai tiga kali pertemuan di Puskesmas wilayah kerja TERJANG. Para pendidik sebaya juga melakukan home visit untuk mengedukasi keluarga pasien. Dalam kegiatannya saat ini, Yayasan TERJANG masih didanai oleh Global Fund tetapi juga berproses untuk mengajukan proposal ke pihak lainnya, salah satunya ke BAPPEDA Provinsi Jawa Barat.
“Ya kita harus terus mencoba kan namanya TERJANG, Terus berjuang. Jadi kita terus aja berjuang sampai kita bisa mendapatkan. Yang terpenting sekarang kita adalah kebutuhan nutrisi untuk teman-teman dampingan kita saja dulu sambil berjalan mengajukan proposal untuk kegiatan TERJANG-nya kedepan.” ucap Dewi Wulan positif pada saat diwawancara.
Dewi berharap dan berdoa agar dalam beberapa tahun mendatang tidak ada lagi penderita-penderita TBC-RO lagi. Maka dari itu ia ingin Yayasan TERJANG ini berkesinambungan membantu pemerintah untuk mengeliminasi TBC.