Penanggulangan TB di Blitar libatkan Stakeholder Kecamatan
Untuk mendapatkan kesepaham bersama tentang arah program dan komitmen tentang pengendalian tuberkulosis (TB), pada tanggal 3 Desember 2014 bertempat di kantor Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar, Community Empowerment of People Againts Tuberculosis Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (CEPAT-LKNU) Kabupaten Blitar menyelenggarakan pertemuan sosialisasi stakeholder utama tingkat kecamatan Ponggok. Pertemuan ini merupakan pertemuan ke-2 setelah Kecamatan Talun yang sudah dilaksanakan tanggal 25 Nopember 2014. Pertemuan ini menjadi dasar pijakan untuk mendapatkan kesepakatan tentang pentingnya keberadaan sebuah forum koordinasi lintas stakeholder berupa Pokja TB dan HIV di tingkat kecamatan.
Hadir dalam acara pembukaan, Camat Ponggok, Agus Santosa, S. Sos. M.Si, Koordinator CEPAT-LKNU Nur Laili dan dr. Innaka dari PKM Ponggok. Acara diikuti oleh 30 peserta terdiri dari; staf Kecamatan Ponggok, Staf PKM Ponggok, Staf PKM Bacem, PKK, Tokoh Agama, MWC NU, PAC Muslimat, PAC Fatayat dan Kelompok Masyarakat Peduli TB Kecamatan Ponggok.
Dalam sambutannya Camat Ponggok, Agus Santosa, S. Sos. M.Si menyampaikan terima kasih atas kepercayaan CEPAT-LKNU Kabupaten Blitar yang telah memilih Kecamatan Ponggok sebagai salah satu wilayah cakupan program CEPAT-LKNU.
“Keterbatasan pemerintah dan besarnya tantangan TB saat ini memerlukan peran aktif dari berbagai instusi dan semua pihak yang terkait dalam semangat kemitraan. “Adanya dukungan berbagai pihak, perubahan perilaku masyarakat dan pemberdayakan masyarakat dalam penanggulangan TB amat diharapkan sehingga keberhasilan program penanggulangan TB-HIV dapat tercapai” ujar Agus Santoso.
Siti Nurhidayati, SKM dari PKM Ponggok menyampaikan jumlah pasien TB tercatat dan ditawarkan tes HIV di PKM Ponggok pada tahun 2014 triwulan I sebanyak 5 orang dan pada tri- wulan II sebanyak 3 orang. Adapun tantangan dalam program penanggulangan kolaborasi TB-HIV diantaranya PKM belum mampu memberikan layanan testing HIV karena keterbatasan SDM dan sarana prasarana serta masih adanya keraguan petugas kesehatan dalam melakukan inisiasi untuk testing HIV ” jelas Nurhidayati.
Sementara Wijianto, Fasilitator Advokasi CEPAT-LKNU Blitar memaparkan hasil survei yang dilakukan Kelompok Masyarakat Peduli TB terhadap Indeks Kepuasan Masyarakat dari prespektif klien di Puskesmas yang berada di Kecamatan Ponggok. Indeks Kepuasan ini meliputi 14 unsur kepuasan dan 12 standart kinerja. Hasilnya, 80% masyarakat menyatakan puas terhadap pelayanan pasien TB di PKM Ponggok.
Dalam pertemuan ini peserta pertemuan menyetujui beberapa usulan terkait pengaktifan Pokja TB-HIV, diantaranya; peningkatan kapasitas bagi petugas PKM, ketersediaan logistik untuk penanggulangan TB dan HIV.
“Pokja TB-HIV ini akan menjadi forum yang secara aktif mendiskusikan permasalahan TB dan isu kesehatan terkait serta mengidentifikasi alternatif solusi untuk menjawab tantangan yang ada. Keberhasilan dalam pembentukan atau revitalasi pokja tersebut akan menjadi langkah awal dalam upaya mengajak semua mitra utama di kabupaten untuk ikut terlibat dalam upaya penanggulangan TB di Kabupaten”, ungkap Wijianto mengakhiri sesi diskusi tanya jawab dan rencana tindak lanjut.